iklan

iklan murah

Kamis, 07 Juni 2012

Profesionalitas Mahasiswa


Simbol mahasiswa ideal adalah “IP 3,” dan aksi, dimana istilah “IP 3,” ini adalah bukti profesionalitas mahasiswa tersebut di bidangnya (jurusan), dia siap terjun ke lapangan dengan keahlian yang mahasiswa  dapatkan dengan bukti  “IP 3,” dan ini harus benar-benar terbukti di lapangan, artinya bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan  nilai baik (IP 3,) akan juga mempertanggungjawabkan atas nilai yang di perolehnya dengan  profesionalitasnya.
Serta dengan simbol “aksi” adalah bahwa mahasiswa harus mempunyai kesadaran sosial yang menimbulkan rasa peduli terhadap realita yang terjadi. Sebagai bagian kecil dari masyarakat yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan lebih, yang tidak semua orang memiliki kesempatan tersebut dan di golongkan dalam kelas kaum intelektual, maka hal ini secara tidak langsung mewajibkan mahasiswa untuk menjadi penyambung lidah masyarakat didalam menyampaikan suara-suara masyarakat kepada pihak-pihak yang cenderung melecehkan kaum bawah atau bukan kaum intelek. Mendampingi masyarakat dalam menghadapi isu-isu atau konflik yang muncul sudah tidak patut di pertanyakan lagi itu tugas siapa, karena sudah barang tentu mahasiswalah yang memang harus memikul tugas tesebut, dan masih banyak lagi tugas mahasiswa yang kesemuanya membutuhkan kesadaran sosial yang tinggi.
Selanjutnya, Aksi adalah pengejawantahan dari kesadaran sosial yang muncul dari seorang mahasiswa. Aksi disini sangat luas bentuknya, tidak hanya demonstrasi turun jalan membela hak-hak masyarakat, akan tetapi mencoba memulai memberikan fungsinya di sektor riil, contohnya adalah mahasiswa mampu menjelaskan realita apa yang  sebenarnya terjadi pada hari ini. Hal ini tidaklah semudah membalikkan tangan karena sebelum menjelaskan mahasiswa harus terlebih dahulu memahami apa yang terjadi sebelum orang biasa memahaminya dengan cara mengikuti kajian, update berita, diskusi, mencari data dan lain sebagainya. Kesulitan akan lebih saat dia mencoba menjelaskan apa yang dia pahami kepada orang lain.
Mahasiswa ideallah yang mampu tidak ikut arus hedonisme (mementingkan kesenangan), apatisme (acuh tak acuh) karena mereka membentengi diri dengan pengetahuan dan akal sehat serta berani melawan arus globalisasi karena mereka mempunyai organisasi atau komunitas yang membentengi mereka dari hal-hal buruk seperti layaknya pemuda sekarang yang tak mempunyai jati diri, hanya ikut arus yang mereka sendiri tidak tahu darimana arus tersebut dan apa akibat yang di timbulkan dari arus tersebut, yaitu pembodohan generasi bangsa.
 Kesempatan untuk menjadi mahasiswa ideal sangat besar di miliki oleh aktifis, baik aktifis yang ada di organ apapun itu, baik organ ekstra maupun intra atau UKM. Karena mereka telah mempunyai ruang dan komunitas untuk aksinya.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators