Kepada
para mahasiswa Yang merindukan kejayaan Kepada rakyat yang kebingungan Di
persimpangan jalan
Kepada
pewaris peradaban Yang telah menggoreskan Sebuah catatan kebanggaan Di lembar
sejarah manusia
Wahai
kalian yang rindu kemenangan Wahai kalian yang turun ke jalan Demi
mempersembahkan jiwa dan raga Untuk negeri tercinta.
(Risalah
Mahasiswa)
Kebangkitan
suatu peradaban manusia dimanapun tempatnya dan kapanpun waktunya tidak dapat
terlepas dari peran pemuda di dalamnya. Dalam sejarah berbagai peradaban, tidak
bisa dipungkiri pemuda merupakan rahasia kebangkitan yang mengibarkan
panji-panji kemenangannya. Maka peradaban Indonesia akan kembali bangkit dengan
pemuda sebagai tonggak kebangkitannya.
”Sejak
dulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap
kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda
adalah pengibar panji panjinya.” (Hasan
Al-Banna)
Mahasiswa
adalah bagian dari pemuda yang memiliki ciri khas tersendiri. Sejarah mencatat
peran-peran signifikan dari pergerakan mahasiswa Indonesia dalam
momentum-momentum besar yang terjadi di negeri ini. Dari zaman perjuangan
kemerdekaan hingga era reformasi saat ini mahasiswa memegang peranan penting
bersama pergerakannya yang tak kenal henti.
Akan
tetapi semua menjadi tidak berarti jika pemuda dalam hal ini mahasiswa diam
saja. Sibuk dengan diri sendiri, angkuh, apatis, tidak peduli dengan keadaan
bangsa ini minimal dengan masyarakat di sekitar rumahnya dan sombong hanya
dengan titel mahasiswa yang menghiasi hatinya. Bangsa ini bak kehilangan
nahkoda muda yang seharusnya menjadi pilar keadilan dan pejuang kebenaran.
Oleh
sebab itu kini bangsa sedang menanti sepak terjang mahasiswa yang sangat
diharapkan akan merubah bangsa ini menjadi lebih baik. Mahasiswa menjadi
tumpuan berbagai pihak. Mahasiswa merupakan harapan bangsa, harapan masyarakat,
harapan keluarga, dan harapan dunia.
Sehingga
Setidaknya ada tiga peran yang seharusnya dimiliki mahasiswa, Pertama, mahasiswa memiliki peran
sebagai intelektual akademisi. Ini memang tugas mahasiswa yang seharusnya
dimiliki. Seorang mahasiswa intelektual akademisi selayaknya tidak hanya
memiliki kecerdasan intelektual saja, tapi juga kecerdasan spiritual.
Sebagaimana kita tahu Indonesia banyak memiliki orang-orang pintar tapi sedikit
memiliki orang-orang pintar bermoral. Akibatnya kerusakan terjadi dimana-mana
karena segala sesuatu tidak diseimbangkan antara pikiran logika rasional dan
kekuatan spiritual.
Oleh
karena itu, saatnya mahasiswa menjadi motor penggerak dan pelopor kebangkitan
bangsa. Dimulai dengan serius menimba ilmu. Jangan hanya sibuk mengkritik orang
tapi kritik lah diri sendiri apakah sudah baik diri ini mengemban amanah
sebagai mahasiswa. Jangan sibuk menjelek-jelekan orang tapi lihat diri adakah
keburukan yang hendaknya tidak ada pada diri kita sebagai pemuda harapan
bangsa. Sehingga mahasiswa intelektual akan menjadi solusi dari persoalan
bangsa ini.
Kedua, mahasiswa berperan sebagai agen
perubahan (agent of change).
Mahasiswa yang berpendidikan akan menjadi faktor peubah dalam masyarakat
kedepan. Apa yang dilakukan mahasiswa saat ini akan menjadi cerminan bangsa di
masa yang akan datang. Jika saat ini mahasiswa berleha-leha, malas, dan urung
belajar maka hasilnya akan berakibat buruk pada masa depan bangsa. Sebaliknya
jika mahasiswa rajin, terus belajar, tiada henti berjuang membela keadilan dan
kebenaran maka dapat ditebak kemudian, bangsa ini akan menjadi bangsa yang
jaya.
Semua
itu sekali lagi bermula dari diri kita masing-masing. Maukah kita menjadi agent of change menuju kebaikan ummat?
Tentu tidaklah mudah menjadi agen perubahan di tengah gejolak multidimensi
seperti saat ini. Tapi inilah perjuangannya. Dengan demikian perjuangan
terhadap kebenaran tidak hanya dilakukan sendiri, akan tetapi dengan
bersama-sama, dalam hal ini bisa dilaksanakan dengan ikut organisasi
kemahasiswaan intra atau ekstra kampus.
Ketiga, mahasiswa berperan sebagai calon
pemimpin masa depan. Demi waktu yang terus-menerus menerjang tanpa ada yang
mampu menghentikannya, maka regenerasi merupakan keniscayaan kehidupan.
Demikian pula dengan kelangsungan kehidupan bangsa dan negara. Bangsa ini
membutuhkan regenerasi, mengganti generasi terdahulu dengan generasi baru
dengan semangat baru (arruhul jadiid).
Disinilah mahasiswa disiapkan untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Mahasiswa harus siap dengan segala tuntutan yang harus dimiliki untuk mengemban
amanah sebagai calon pemimpin masa depan. Pemimpin bertakwa, berwawasan luas,
dan memiliki kemampuan memimpin yang baik merupakan pemimpin harapan bangsa
ini.
Jadi,
bukanlah tidak mungkin bila mahasiswa Indonesia bisa menjadi pahlawan revolusi
yang menjadikan Indonesia sesuai dengan cita-cita The Founding Fathers
sebelumnya. Terlebih lagi, ketika jutaan rakyat Indonesia menderita yang
membutuhkan jawaban akan permasalahan segera. Karena setiap detik berarti
penderitaan,setiap menit berupa perjuangan, setiap hari penuh pertanyaan.
0 komentar:
Posting Komentar