Mahasiswa
sebagai agent social of change
sepertinya tinggal slogan saja, pasalnya banyak sekali mahasiswa yang lupa
dengan tugasnya sebagai agen perubahan. Banyak kritik para aktivis terhadap
kemandekan yang terjadi di kalangan mahasiswa hari ini. Banyak hal-hal yang
telah luput dari perjuangkan mahasiswa, seperti mengawal kebijakan pemerintah,
ikut andil dalam kesejahteraan masyarakat hingga pada tataran kampus, yaitu
menuntut pendidikan yang memanusiakan manusia. Mahasiswa kupu-kupu (kuliah
pulang-kuliah pulang) di rasa semakin memenuhi kampus, banyak hal yang
melatarbelakangi tidak keluar dari tidak siapnya mahaiswa Indonesia menerima
perubahan zaman yang sekarang serba canggih, kalau dulu untuk mengerjakan tugas
masih bolak-balik perpustakaan sekarang bisa dengan copy paste lewat internet, mahasiswa sekarang seakan di nina
bobokkan oleh zaman yang super canggih ini tanpa di imbangi dengan kemampuan
mengembangka diri, artinya mahasiswa konsumtif dan tidak produktif.
Menurut
Nur Kholis, ketua SEMA-U UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengatakan bahwa seharusnya
mahasiswa sadar terhadap tugas-tugasnya, idealnya mahasiswa adalah dapat
memposisikan mahasiswa terhadap kampus dan masyarakat, artinya mahasiswa kritis
ketika di kampus dan responsive ketika di masyarakat. Dengan di adakan diskusi
public yang di selenggarakan oleh SEMA-U yang merengkuh semua kalangan di UIN
di harap mampu untuk membangkitkan semangat perubahan yang progresif.
Noki,
salah seorang mahasiswa sastra B. Inggris fakultas adab mengatakan bahwa
perkembangan mahasiswa dalam bidang intelektual dari tahun ke tahun maasih
stagnan, pihak akademik yang menyalurkan ilmu tidak memuaskan, untuk memenuhi kepuasan
akademik yaitu dengan belajar sendiri. Pihak dosen yang tidak kapabel juga
menghambatnya dalam proses belajar mengajar, seperti cara mengajar yang tidak
membuat mahasiswa semangat belajar. Mahasiswa kupu-kupu juga semakin banyak
menyebar di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,imbuhnya.
Menurut
Nailul, salah seorang dosen Fakultas Dakwah mengatakan bahwa tugas mahasiswa
adalah belajar dan menaati peraturan yang telah ada. Tidak selesai di bangku
kuliah, masih banyak ruang yang dapat di gunakan sebagai tempat untuk
mengaktualisasi diri dan menambah pengetahuan, seperti BEM, UKM dan sebagainya.
ada mahasiswa yang terlalu enjoy dengan dunia organisasinya sehingga kuliah
terbengkalai, ada juga yang hanya kuliah kos, kuliah kos. Padahal keduanya
adalah modal untuk terjun ke masyarakat dan dunia kerja. Seharusnya mahasiswa
dapat mensinergiskan dua komponen tadi. Yaitu dengan kuliah yang benar dan
aktif di organisasi. “saya kira tidak terlalu memberatkan” .Beliau berharap
agar para mahasiswa lebih dapat berprestasi di luar maupun di dalam. Tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar