iklan

iklan murah

Kamis, 07 Juni 2012

MAHASISWA, GENERASI HAPAPAN BANGSA



Berbincang tentang Indonesia, tentu tidak terlepas dari kekayaan alam yang dimilikinya dari sabang sampai merauke. Tidak hanya kaya akan alam, tetapi juga kaya akan adat-istiadat, ras, agama, dan kebudayaan. Selain itu, Indonesia juga kaya akan jumlah penduduk yaitu 234,2 juta jiwa dan menjadikan Indonesia sebagai Negara keempat yang padat penduduknya.
Kini kekayaan Indonesia semakin bertambah seperti kekayaan akan bencana, kekayaan akan masyarakat miskin, kekayaan akan masalah, hingga kekayaan akan koruptor. Ketika ditanya mengapa kekayaan-kekayaan yang tidak diinginkan justru yang terjadi. Maka mahasiswa dengan cerdas menjawab dan mengkritik betapa buruknya pemimpin bangsa ini sehingga kekayaan-kekayaan yang tidak diinginkan semakin melimpah.
Ketika kita mengkritik betapa buruknya pemimpin bangsa ini, lalu kita ditanya apa yang sudah kita berikan dan lakukan untuk bangsa ini. Negara kita sudah memiliki banyak kritikus dan yang rajin muncul di layar kaca dan di back stage. Jadi yang dibutuhkan bukan memperbanyak kritikus, tetapi yang dibutuhkan adalah pemimpin. Suatu saat kita akan menggantikan posisi para pemimpin bangsa ini. Sudahkah kita mempersiapkan diri? Atau jangan-jangan kita hanya bertukar posisi, dari pengkritik menjadi yang dikritik karena tidak ada perubahan?
Kita selain sebagai mahasiswa, juga sebagai generasi muda yang menjadi harapan bangsa. Kita akan menerima tongkat estafet perjuangan yang akan diberikan oleh para pemimpin terdahulu bangsa ini. Untuk itu, sejak dini kita harus menumbuhkan dan mengambangkan karakter kepemimpinan kita sebagai bekal membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Generasi Harapan Bangsa
Tidak salah jika disebut bahwa generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pergerakan yang terjadi dalam sejarah Indonesia menunjukkan bahwa para pemuda yang menjadi tumpuan dan harapan bangsa. Banyak perubahan penting yang terjadi di Indonesia bahkan di dunia dipicu oleh kiprah para pemuda. Kelahiran Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Revolusi Kemerdekaan (1945) serta Gerakan Reformasi (1998) merupakan sebuah bukti sejarah akan peran pemuda dalam menentukan arah kehidupan kita berbangsa dan bemegara.
Di negara manapun, sosok para pemuda selalu menjadi perhatian yang khusus oleh banyak kalangan. Sebab di tubuh para pemuda inilah segenap tumpuan masa depan bangsa dipertaruhkan. Orang bijak sering mengatakan, masa depan bangsa yang baik adalah masa depan yang memiliki kaum muda yang unggul, dan kompetitif.
Maka di tengah krisis kebangsaan yang kita hadapi saat ini, kerinduan tampilnya kepemimpinan kaum muda menjadi harapan banyak kalangan. Apalagi banyak catatan sejarah yang telah menunjukkan keberhasilan kepemimpinan kaum muda tersebut. Saat sekarang saja misalnya, munculnya sosok Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden Iran, Hugo Cavez sebagai presiden Venezuela, Evo Morales sebagai Presiden Bolivia. Apalagi ketika para pemimpin tersebut mampu membawa institusi negara atau kekuasan yang dimiliki sebagai sarana mewujudkan kedaulatan bangsa dan kesejahteraan sosial.
Terkait dengan hal ini, kita sebagai generasi muda Indonesia yang merupakan pilar bangsa, dalam mengembangkan dan meningkatkan peran serta tanggung jawab sebagai kader bangsa dalam mewujudkan negara sejahtera (walfare state). Kepemimpinan kaum muda merupakan jawaban yang harus didorong mulai saat ini. Konsep, paradigma, strategi, serta karakter kepemimpinan kaum muda harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam melakukan formulasi tersebut.
Walaupun di Indonesia ini banyak pemuda namun jika tidak mempunyai daya saing yang tinggi serta berkarakter pemimpin maka tidak akan dapat dibanggakan sebagai pencetus perubahan bangsa. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemuda yang memiliki karakter-karakter positif yang mampu membawa perubahan di bidangnya masing-masing. Bukan hanya daya saing tinggi dan karakter pemimpin yang ada pada diri pemuda, tetapi nilai serta manfaat bagi masyarakat juga dibutuhkan karena dengan memiliki jiwa yang peduli pada masyarakat maka pemuda tidak hanya sekedar mengejar kesuksesan diri sendiri semata tetapi juga memikirkan sesama.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators